home

Pembuatan remot motor dengan gelombang FM

KATA PEMBUKA
Alkhamdulillah,…... akhirnya selesai juga, pembahasan mengenai pembuatan remot sepeda motor dengan memanfaatkan gelombang radio FM. Selain sebagai remot motor alat ini juga sekaligus sebagai pengaman sepeda motor mengingat sering terjadinya kasus pencurian. Remot ini sudah saya aplikasikan pada sepeda motor Astrea Grand rakitan tahun 1997. Selamat membaca dan Selamat mencoba…


Susunan RangkaianRangkaian ini mempunyai 3 bagian utama yaitu:
1. Rangkaian pemancar gelombang FM
2. Rangkaian penerima gelombang FM
3. Rangkaian interface (relay)

Diagram blok dari remot control ditunujukkan pada gambar berikut :undefined1.1. Rangkaian pemancar gelombang FM
Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan pancaran gelombang FM yang kemudian ditangkap oleh rangkaian penerima FM. Sinyal dari pemancar mengakibatkan rangkaian penerima bekerja dan mengaktifkan rangkaian interface (relay).
Pemancar gelombang FM disini terdiri dari 2 buah transistor. Transistor pertama sebagai oscillator sedang yang lain sebagai penguat sinyal yang terdiri dari satu tingkat penguatan. Catu daya yang digunakan yaitu baterai 6 Volt DC (4 buah baterai 1.5 V disusun seri).
Untuk membuat rangkaian pemancar, komponen-komponen yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. R1, 2 : 47 KΩ
2. R3, 4 : 10 Ω
3. C1, 2 : 1nF
4. C3,4 : 5 pF
5. C5 : 68 pF
6. C6 : 25 pF
7. C7 : 8 pF
8. C8 : 22 nF
9 Q1,2 : C930
10. Switch
11. L1 : Lilitan pada batang ferit sebanyak 3 lilit
Dia. koker 3 mm
Dia. kawat email 0.5 mm
12. L2 : Lilitan berintikan udara sebanyak 8 lilit
Dia. udara 0.8 mm
Dia. kawat email 0.5 mm

Gambar skema rangkaian pemancar FM

undefined

1.1. Rangkaian Penerima Gelombang FM
Rangkaian penerima gelombang FM merupakan rangkaian yang berfungsi untuk menangkap gelombang radio dari pemancar. Bila da sinyal radio dari pemancar, maka akan diterima oleh rangkaian penerima dan dijadikan sebagai masukkan yang dapat diteruskan ke interface (ralay). Untuk membuat rangkaian penerima komponen-komponen yang dibutuhkan sebagai berikut.
1. R1 : 10 Ω
2. R2 : 10 KΩ
3. R3 : 330 Ω
4. R4 : 1 KΩ
5. R5 : 15 KΩ
6. C1,2 : 47 nF
7. C3 : 0.47 µF/16V
8. C4 : 20 nF
9. C5 : 1000 µF/16V
10. C6 : 4,7 µF/16V
11. D1 : IN 4001
12. D2 : Led
13. IC : LA 1260
14. CF : 10.7 MC
15. L1 : FM IFT Biru

Skema rangkaian penerima FM (receiver) nya dapat di lihat disini

1.2. Rangkaian Interface (ralay)
Rangkaian Interface berfungsi untuk menghubungkan rangkaian penerima gelombang FM dengan alat/system yang akan dikontrol (dalam hal ini sistim pengapian, sistim kelistrikan dan sistim starter). Setelah rangkaian perima gelombang FM menerima sinyal dari rangkaian pemancar, maka rangkaian interface akan mengolah sinyal tersebut untuk mengontrol (on/off) system tersebut diatas.

Komponen pada rangkaian interface yaitu :
1. RL1-4 : Relai berkaki 5, 12 Volt/5A
2. RL5 : Relai ganda berkaki 8, 12 Volt/3A
3. SCR : FIR 3D
4. D1,2 : IN 4001
5. C1 : 2200 µF/16V
6. C2 : 100 µF/16V
Rangkaian interface dapat dilihat disini
2. Langkah-langkah Pembuatan
Alat-alat yang perlu disiapkan sebagai berikut :
a. Gergaji besi : untuk memotong dan membentuk ukuran PCB
b. Bor listrik : melubangi PCB sebagai tempat komponen
c. Spidol permanent : menggambar skema perkawatan rangkaian PCB
d. Tang biasa : untuk memasang konektor kabel
e. Tang potong : untuk memotong kaki komponen dan kabel
f. Peralatan lain seperti solder, Multitester dll.

Urutan langkah pembuatannya sebagai berikut :
Siapkan semua alat dan bahan
Pada langkah ini kita harus menyiapkan komponen-komponen serta alat-alat yang dibutuhkan. Komponen yang diperlukan dapat kita lihat pada daftar komponen. Pada rangkaian remot control ini menggunakan komponen-komponen yang mudah didapatkan dipasaran. Kita dapat membelinya di took-toko elektronik dengan mudah.
Perancangan perkawatan pada PCB
Perancangan perkawatan PCB (Printed Circuit Board) merupakan langkah perancangan bentuk dan ukuran serta gambar jalur-jalur perkawatan pada PCB. Dalam perancangan ini ukuran PCB kita gunakan dengan panjang 9 cm dan lebar 7.7 cm.

Jalur-jalur perkawatan yang digambar dengan spidol permanent pada papan PCB. Gambar dengan spidol merupakan jalur perkawatan yang tidak larut ketika PCB mulai di lebur pada larutan Fericlorid. Larutan fericlorid ditampung dalam wadah dengan bahan plastic, jangan menggunakan bahan logam karena mempunyai sifat melarutkan logam. Lapisan tembaga pada PCB akan terkikis secara perlahan, sehingga daerah yang tidak tertutup oleh spidol ini akan bersih, sedang yang tertinggal merupakan jalur perkawatan yang akan digunakan untuk meghubungkan antar komponen.
Pembersihan dan pengeboran PBC
PCB setelah dilebur kemudian dibersihkan dengan menggunakan bensin untuk menghilangkan gambar jalur spidol yang masih menempel. Untuk membilasnya dapat menggunakan air sabun. Maksud dari pembersihan ini agar pemasangan komponen pada PCB lebih mudah menempel. Setelah bersih dilakukan pengeboran.
Langkah selanjutnya PCB dibor sebagai lubang tempat pemasangan komponen-komponen. Pengeboran dilakukan dengan bor listrik, sedangkan mata bor yang digunakan diameter 1 mm.
Pemasangan komponen
Komponen-komponen dipasang pada dudukannya masing-masing sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada skema rangkaian. Setelah duduk pada tempatnya dialakukan penyolderan. Sisa-sisa kaki komponen yang terlalu panjang dipotong dengan tang potong.
Berikut gambar komponen yang sudah terpasang pada PCB.
Gambar pemancar

Gambar penerima

Pengetesan kerja rangkaian dan penyetelan
Setelah semua komponen terpasang, lekukan pengetesan kerja komponen dengan cara mengaliri arus pada kedua rangkaian baik pada pemancar maupun penerima serta interface. Kedua rangkaian harus di tune in (disetala) terlebiuh dahulu dengan cara :
a. tentukan frekuensi penerima dengan memutar tuas pada tuner
FM. Dalam hal ini saya menggunakan gelombang pada frekuensi108.5 MHz dengan menggunakan frekuensi counter.
b. Setting frekuensi rangkaian pemancar sesuai frekuensi penerima dengan memutar inti ferit pada rangkaian pemancar. Ciri kedua rangkaian sudah sama frekuensinya dapat dilihat pada lampu sinyal (lampu led pada rangkaian penerima). Lampu akan menyala terang bila ada sinyal dari pemancar
Pemasangan rangkaian pada sepeda motor
Rangkaian yang dipasang pada sepeda motor adalah rangkaian penerima yang menjadi satu dengan rangkaian interface. Rangkaian ini dimasukkan dalam box sehingga terlindung dari air. Pemasangan kabel-kabel pada out put rangkaian ini menggunakan kabel berwarna dan dipasang konektor sehingga mudah dalam memasang dan melepas rangkaian dari kendaraan.
Rangkaian pemancar juga dimasukkan dalah casing (pilih casing yang sesuai dalam hal ini saya menggunakan casing handpone Motorola T190.

Anggaran biaya pembuatan Rangkaian
Berikut data harga komponen dari beberapa took elektronik di Yogyakarta pada tanggal 20 Mei sampai 16 Juni 2004.
Tabel anggaran biaya pembuatan



3.Uji Coba Rangkaian
Perlu diketahui bahwa pemasangan remot control pada sepeda motor ini diberika sebuah saklar pilihan. Fungsi dari saklar pilihan ini adalah untuk menentukan apakah kita akan menggunakan perangkat remot control atau menggunakan sistim standard seperti biasa. Jik kita menekan tombol pilihan, berarti kita mengaktifkan rangkaian remot control. Kita tidak perlu menggunakan kunci kontak untuk mehidupkan maupun mematikan sistim yang ada pada mesin. Sedangkan jika saklar pilihan off, berarti kita menggunakan kunci kontak untuk menghidupkan mesin. Saklar pilihan ini ditempatkan pda lokasi yang mudah dijangkau tetapi tidak mudah diketahui oleh orang lain. Misalnya saklar dipasang pada bodi sebelah kiri diatas mesin sepeda motor.

Cara Kerja
1.1. Sinyal Pertama (Menghidupkan mesin)
Saat saklar pemilih di “ON”, rangkaian penerima akan aktif (stand by). Bila tombol rangkaian pemancar ditekan, pemancar akan mengeluarkan sinyal. Out pput dari rangkaian penerima yaitu pada kaki IC no 7 akan menhasilkan tegangan negative yang dapat mengaktifkan rangkaian interface. Dari rangkaian interface pada saat ada sinyal pertama ini ada beberapa kejadian yaitu:
1. Rangkaian interface akan memberi masukan tegangan negative pada switch starter sehingga motor starter dapat berputar.
2. Rangkaian interface akan mengeluarkan arus positif melalui out put dari SCR menuju RL5, RL5 yaitu relay ganda yang memiliki 2 buah saklar yaitu. Saklar pertama memutus hubungan antara kabel ground berwana hitam putih (BW) pada CDI sehingga posisi pengapian “ON”, mesin akan segera hidup ketika motor starter bekerja. Sedangkan saklar yang kedua menghubungkan arus positif baterai menuju rangkaian sistim kelistrikan seperti lampu-lampu dan lain-lain. Sehingga pada saat ini lampu indicator netral pada dashboard akan menyala
1.2. Sinyal kedua (Mematikan mesin)
Setelah mesin hidup, kumparan pengisian akan menghasilkan arus listrik. Arus tersebut diarahkan ke regulator (rectifier). Selain itu arus ini juga dialirkan ke rangkaian interface. Paa rangkaian interface ada sebuah relay yang berfungsi untuk mengalihkan fungsi penstarteran dialihkan menjadi fungsi memutus arus yang mengalir pada SCR. Jika arus dari SCR terputus, relay yang berhubungan dengan CDI juga berhenti bekerja. Terminal negative CDI tersebut berhubungan dengan massa, sehingga pengapian akan mati, mesin pun akan segera berhenti. Pada saat ini mesin tidak dapat dihidupkan tanpa harus menggunakan sinyal radio dari remot tersebut.
Namun ketika sinyal proses penstarteran pertama gagal, maka sinyal kedua akan mengulangi proses pertama yaitu menghidupkan motor starter, baru setelah mesin hidup sinyal berikutnya akan berfungsi untuk mematikan mesin, demikian seterusnya.
1.3. Jangkauan
Gelombang FM merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang merambat lurus. Gelombang ini dapat dipantulkan dan dapat menembus benda padat namun benda-benda padat seperti dinding dan pepohonan merupakan factor penghambat yang dapat mengurangi daya pancar.
Remot control ini dapat bekerja dengan baik pada jarak 10 meter pada konsisi normal (tanpa halangan). Remot masih berfungsi walaupun ada halangan berupa tembok atau benda-benda padat lain. Berikut hasil pengukuran jangkauan pemancar saat di ujicoba


a. Kerja rangkaian tanpa halangan



Keterngan : * = dapat bekerja
- = tidak dapat bekerja

b. Pengujian dengan halangan

undefined

Keterngan : * = dapat bekerja
- = tidak dapat bekerja
undefined

1 comment: